Penanaman Pendidikan Mitigasi Kebencanaan Sejak Dini

 

Indonesia sejak dulu hingga kini tidak pernah terlepas dari yang namanya "bencana". Indonesia terletak di jalur cincin api pasifik atau lebih dikenal dengan Ring of Fire dan terletak diantara tiga lempeng besar dunia.

Secara geografis Indonesia memang 'berdiri' di atas tanah bencana dan mau tidak mau masyarakat Indonesia harus selalu siaga terhadap bencana, sampai saat ini tidak ada teknologi untuk mendeteksi secara spesifik kapan akan terjadi bencana.

Kesiapsiagaan masyarakat Indonesia sendirilah yang mampu 'menolong' dari bencana-bencana yang akan menimpa Indonesia di kondisi yang akan datang. Namun sudahkah masyarakat Indonesia memiliki kesiapan terhadap bencana yang mengintai?

Jawabannya belum, belum semua. Belum semua lapisan masyarakat memiliki pengetahuan tentang bencana. Dalam hal ini pemerintah dan instansi terkait diharapkan mampu memberikan pendidikan mengenai bencana yang mengintai tanpa henti di negeri ini.

Pendidikan dapat berupa penyuluhan yang dilakukan, mulai dari tingkat terbawah seperti RW ataupun desa dengan pelaksanaan waktu secara berkala. Khususnya untuk anak-anak dan remaja pelaksanaan pendidikan  bisa dilakukan dengan cara disatukan dengan pendidikan wajib di sekolah daerah masing-masing melalui selingan mata pelajaran wajib dengan pendidikan bencana secara berkala dalam kurun waktu satu atau dua bulan sekali.

Pengetahuan mengenai bencana pun bisa dipupuk melalui penayangan pada media elektronik dan media massa secara rutin seperti pada televisi maupun radio. Namun sayangnya, yang terjadi di Indonesia saat ini biasanya bencana baru akan dibahas dan di tayangkan apabila bencananya sudah atau sedang terjadi.

Kesiapan menghadapi bencana dikembalikan lagi pada individu masing-masing dengan fasilitas keilmuan yang diberikan oleh pemerintah dan instansi terkait. Sebab bencana tidak bisa dihadang datangnya, namun kesiapan sumber daya manusia lah yang mampu meminimalisir jatuhnya korban jiwa maupun kerugian harta benda.

Komentar